بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Rekonstruksi Teologi Teosentris–Antroposentris: “Membangunkan” Transmisi Komunikasi Teologi Peradaban Abad ke-21
Oleh : Tuan M. Yoserizal Saragih, M.I.Kom
(Refleksi Pembentukan Forum Jaringan Dakwah Asia Tenggara)
Abad ke-21 menghadirkan kompleksitas sosial, politik, dan ekologis yang membutuhkan paradigma integratif. Rekonstruksi teologi teosentris–antroposentris menghadirkan kerangka konseptual yang menghubungkan prinsip ketuhanan dengan nilai kemanusiaan dan tata kelola publik. Fokus utama adalah membangunkan transmisi komunikasi teologi peradaban, sehingga nilai-nilai spiritual menjadi instrumen nyata dalam pembentukan karakter, kebijakan, dan harmoni sosial.
Integrasi Teologi dan Kemanusiaan
Kerangka teosentris–antroposentris menekankan dimensi vertikal sebagai dasar moral dan legitimasi sosial, serta dimensi horizontal sebagai operationalisasi nilai dalam masyarakat, pendidikan, politik, dan lingkungan. Melalui transmisi komunikasi teologi peradaban, prinsip spiritual diterjemahkan menjadi praktik nyata, menciptakan tata kelola yang etis, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat modern.
Kurikulum Berbasis Cinta dan Pendidikan Karakter
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) menanamkan empat dimensi cinta: kepada Tuhan, sesama, tanah air (wathoniyah), dan lingkungan (ekoteologi). Nilai-nilai ini diintegrasikan dengan moderasi beragama (wasathiyah), inklusivitas, toleransi bersama, persatuan, dan kerukunan lintas budaya. KBC berfungsi sebagai instrumen strategis dalam transmisi komunikasi teologi peradaban, membentuk individu yang etis, visioner, dan berdaya saing global.
Strategi Dakwah dan Pemetaan Asia Tenggara
Asia Tenggara, dengan populasi heterogen dan enam agama besar, menjadi laboratorium sosial untuk strategi dakwah berbasis nilai. Pemetaan dakwah menunjukkan efektivitas penerapan nilai-nilai teologis dalam menciptakan harmoni sosial, partisipasi masyarakat, dan kepedulian ekologis. Strategi ini memfasilitasi transmisi komunikasi teologi peradaban, memperkuat legitimasi moral institusi, dan memperluas pengaruh pendidikan karakter secara lintas budaya.
Transmisi Komunikasi Teologi Peradaban
Transmisi komunikasi teologi peradaban abad ke-21 dilakukan melalui pendidikan, media, dan jaringan sosial yang sistematis. Mekanisme ini mengubah nilai spiritual menjadi implementasi nyata, memperkuat kesadaran kolektif, etika publik, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab. Dakwah berperan sebagai medium strategis, menjembatani prinsip teologis dengan tindakan sosial dan kebijakan publik.
Dampak pada Sosial, Politik, dan Lingkungan
Penerapan KBC, moderasi beragama, inklusivitas, dan kerukunan lintas agama menunjukkan dampak nyata pada kompetensi antariman, harmoni sosial, dan kesadaran ekologis. Integrasi ekoteologi dalam pendidikan dan kebijakan publik mendorong perubahan perilaku berkelanjutan, menghubungkan prinsip spiritual dengan efektivitas tata kelola. Transmisi komunikasi teologi peradaban memastikan bahwa nilai moral dan etika diterapkan secara konsisten di seluruh lapisan masyarakat.
Integrasi Hukum dan Tata Kelola Modern
Kerangka ini patuh pada hukum nasional, internasional, dan prinsip maqāṣid al-sharī‘ah. Review fatwa dan konsultasi ahli hukum menunjukkan bahwa implementasi nilai teologis dapat memperkuat legitimasi sosial dan demokrasi tanpa menimbulkan pelanggaran hukum. Hal ini membuktikan bahwa prinsip spiritual dapat menjadi fondasi tata kelola publik yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Sintesis dan Implikasi Global
Kajian ini menghadirkan sintesis konseptual dan empiris yang terukur, mengintegrasikan teologi, pendidikan karakter, tata kelola sosial, dan strategi dakwah. Membangunkan transmisi komunikasi teologi peradaban abad ke-21 menjadi kunci strategi transformasi sosial dan peningkatan legitimasi institusi. Pemetaan dakwah Asia Tenggara menunjukkan bahwa strategi ini efektif untuk menciptakan kohesi sosial, kesadaran ekologis, dan kepemimpinan etis. Paradigma ini bersifat adaptif dan dapat direplikasi secara global, menjadi rujukan strategis bagi pendidikan karakter dan tata kelola publik di berbagai negara.
Rekonstruksi teologi teosentris–antroposentris menawarkan kerangka inovatif untuk abad ke-21, dengan fokus pada transmisi komunikasi teologi peradaban sebagai mekanisme transformasi nilai spiritual menjadi implementasi nyata. Strategi ini mengintegrasikan Kurikulum Berbasis Cinta, moderasi beragama, inklusivitas, toleransi bersama, persatuan, kerukunan lintas budaya, cinta tanah air, dan ekoteologi. Pemetaan dakwah Asia Tenggara membuktikan efektivitasnya dalam menciptakan harmoni sosial, kesadaran ekologis, dan legitimasi moral, menjadikan kerangka ini dapat diterapkan secara luas dan relevan untuk tantangan global abad ke-21.
Penulis Wakil dekan III FIS UIN SU Sumbang Saran Selanjutnya.
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
0 Komentar