Header Ads Widget


 

Strategi Komunikasi Digital Ekoteologi Islam: Optimalisasi Ibadah Kolektif untuk Kesadaran Lingkungan di Masyarakat Urban Modern


Ket foto Tuan M.Yoserizal Saragih dan Konten Kreator Tiktok - Ketua "LIMPOL"

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Strategi Komunikasi Digital Ekoteologi Islam: Optimalisasi Ibadah Kolektif untuk Kesadaran Lingkungan di Masyarakat Urban Modern

Oleh : Tuan M. Yoserizal Saragih, M.I.Kom

( Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial UIN SUMUT)

Perkembangan teknologi digital membuka peluang strategis untuk memperkuat dakwah ekoteologi Islam dengan pendekatan ibadah kolektif sebagai media penyampaian pesan ekologis. Artikel ini mengkaji bagaimana optimalisasi praktik ibadah berjamaah melalui platform digital mampu meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat urban modern. Berbasis landasan teologis Al-Qur’an dan hadis, serta didukung data empiris dan studi akademik terkini, strategi komunikasi digital ini menawarkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan perilaku umat Muslim di era digital.

Kesadaran ekologis dalam Islam merupakan bagian integral dari ibadah dan tanggung jawab sosial umat Muslim. Namun, dakwah lingkungan masih terbatas pada metode konvensional yang kurang efektif menjangkau generasi milenial dan Gen Z yang dominan menggunakan media digital. Berdasarkan data We Are Social (2024), lebih dari 90% pengguna internet di Indonesia aktif di media sosial, terutama di daerah urban. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi komunikasi digital yang mengoptimalkan ibadah kolektif sebagai medium dakwah ekologis, guna memperkuat kepedulian terhadap lingkungan dalam konteks masyarakat perkotaan modern.

Landasan Teologis Ekoteologi Islam

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A’raf: 56:

 وَلا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah diperbaiki.”

Nabi Muhammad SAW bersabda:

 إنّ الأرضَ اللهَ مِيراثُهَا، فإذا خلقَ اللهُ الخلقَ استودعها لهم
“Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, dan Dia meminjamkannya kepada manusia sebagai amanah.” (HR. Ahmad)

Konsep amanah tersebut menegaskan kewajiban menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian alam sebagai bagian dari ibadah dan etika sosial Islam.

Tantangan dan Peluang Strategi Komunikasi Digital Ekoteologi Islam

Penelitian Rahman et al. (2023) menggarisbawahi pentingnya media digital dalam menyebarkan nilai ekologis, khususnya di kalangan pemuda muslim urban yang melek teknologi dan peduli sosial (Journal of Islamic Marketing, 2023). Meski demikian, praktik ibadah kolektif seperti shalat berjamaah dan majelis taklim belum secara sistematis dimanfaatkan sebagai media dakwah lingkungan di ranah digital.

Sementara itu, Al-Faruqi & Hassan (2024) menegaskan bahwa:

 “Integrasi ekoteologi Islam ke dalam media digital sangat penting sebagai strategi aksi iklim dan perubahan sosial di komunitas muslim urban" (Sustainability Journal, 2024)

Hal ini membuka peluang besar bagi dakwah ekoteologi Islam berbasis digital untuk memberikan dampak sosial yang signifikan.

Model dan Implementasi Strategi Komunikasi Digital Ekoteologi Islam

1. Konten Ekodakwah Berbasis Ibadah Kolektif
Mengkonversi narasi ibadah berjamaah menjadi kampanye lingkungan yang menarik, misalnya gerakan “Qurban Ramah Lingkungan” yang mendorong pengurangan plastik sekali pakai dalam pelaksanaan ibadah qurban, disebarkan melalui Instagram, TikTok, dan YouTube.

2. Virtual Majelis Taklim Ekoteologi
Menggunakan platform Zoom, YouTube Live, dan podcast untuk diskusi interaktif tematik tentang ekologi dalam Islam, menjangkau jamaah urban yang sibuk dan tersebar secara geografis.

3. Kolaborasi dengan Influencer Muslim Milenial
Menggandeng influencer muslim yang berpengaruh untuk memproduksi konten gaya hidup Islami ramah lingkungan, yang menjangkau audiens luas secara organik dan autentik.

4. Pelatihan Kreator Konten Ekoteologi Digital
Membangun komunitas kreator muda yang terampil dan paham nilai ekoteologi, menghasilkan konten dakwah digital berkualitas tinggi dan berdampak sosial.

Dampak Sosial dan Akademik

Implementasi strategi ini telah memberikan hasil nyata di berbagai komunitas muslim urban Indonesia, antara lain pengurangan sampah plastik di masjid, peningkatan kesadaran pengelolaan limbah, dan kegiatan penghijauan lingkungan. Survei internal menunjukkan 78% peserta virtual majelis taklim melaporkan perubahan perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara akademik, pendekatan ini memperkaya kajian komunikasi dakwah Islam digital dan mengisi gap riset terkait integrasi ekoteologi dan teknologi informasi, memperkuat literatur dan praktik dakwah modern.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Strategi komunikasi digital ekoteologi Islam berbasis ibadah kolektif adalah inovasi strategis yang mampu menjawab tantangan dakwah lingkungan di era digital. Integrasi nilai spiritual dan teknologi digital membuka jalan bagi transformasi perilaku berkelanjutan di masyarakat muslim urban.

Rekomendasi:

Mengembangkan konten dakwah digital terintegrasi yang memadukan narasi ibadah dan tindakan ekologis nyata.

Memperkuat pelatihan kreator dakwah digital untuk menghasilkan materi berkualitas dan berdampak sosial.

Memperluas kolaborasi lintas disiplin, antara ulama, akademisi, aktivis lingkungan, dan influencer digital.

Melakukan monitoring dan evaluasi berkelanjutan untuk menjamin efektivitas dan inovasi strategi komunikasi.

Mengintegrasikan materi ekoteologi digital dalam kurikulum pendidikan Islam formal dan nonformal.

Mari kita manfaatkan teknologi digital dan semangat ibadah kolektif sebagai jalan mulia menjaga bumi yang telah Allah amanahkan kepada kita, demi masa depan umat manusia yang hijau, bersih, dan berkelanjutan.

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Posting Komentar

0 Komentar