Header Ads Widget


 

Berkhidmat pada Esensi Wahdatul Ulum: Mahasiswi FIS Ikuti KKN Internasional UIN Sumatera Utara di Thailand Selatan



بِسْÙ…ِ ٱللَّٰÙ‡ِ ٱلرَّØ­ْÙ…َٰÙ†ِ ٱلرَّØ­ِيمِ

Medan, Rabu, 16 Juli 2025 — Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara, Tuan M. Yoserizal Saragih, M.I.Kom, mewakili Dekan Fakultas ilmu sosial menerima silaturahmi Tursity Attatwa Idinastika, mahasiswi FIS yang akan mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Desa Yala, Thailand Selatan, pada Juli–Agustus 2025.

Pertemuan ini menjadi bagian dari pembekalan mental dan intelektual, sekaligus penguatan nilai profetik dalam menghadapi dinamika pengabdian lintas negara.

Dalam arahannya, Wakil Dekan III FIS Tuan M Yoserizal Saragih, M.I.Kom menegaskan pentingnya kesiapan mahasiswa tidak hanya secara akademik, tetapi juga spiritual dan sosial :

 “Mahasiswa UIN Sumatera Utara tidak hanya dituntut cerdas secara akademik, tetapi juga harus profetik dalam perbuatan: jujur (siddiq), amanah, komunikatif menyampaikan kebaikan (tabligh), serta cerdas dalam menyikapi konteks sosial (fathonah). KKN ini bukan hanya program kerja, tetapi bagian dari peradaban ilmu yang berakar pada semangat Wahdatul Ulum,” ungkapnya.


Turut hadir dalam pendampingan moral pertemuan, Tokoh mahasiswa FIS Julpahri Purba Tanjung ( Ketua HMI Komisariat FIS UIN Sumut) yang menyampaikan dukungan penuh terhadap partisipasi aktif mahasiswa dalam program lintas negara ini, dalam pandangannya, bahwa :

 “KKN Internasional bukan sekadar program kampus, ini panggilan peradaban,” tegasnya.

bersama, Akhsanul Hidayat, Achmad Nuari, Nuzrul Ikhwanussofa, Della Eliza, dan Faisal Amir Munthe.

Pesan Moral: Pengabdian Profetik sebagai Aktualisasi Wahdatul Ulum dalam Tridarma

Pengabdian profetik merupakan bentuk praksis dari integrasi ilmu dan akhlak dalam kerja Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya dalam dimensi pengabdian kepada masyarakat. Dalam kerangka ini, mahasiswa tidak sekadar menjadi pelaksana kegiatan sosial, tetapi tampil sebagai agen etis-spiritual yang membawa misi perubahan berbasis nilai-nilai kenabian.

Konsep Wahdatul Ulum mengajarkan bahwa ilmu bukanlah entitas netral yang terpisah dari nilai, melainkan harus menyatu dengan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan. Maka, dalam konteks KKN Internasional, mahasiswa ditantang untuk tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menanamkan kepekaan sosial, membangun dialog lintas budaya, dan meneguhkan nilai-nilai akhlak universal.


Melalui pendekatan komunikasi profetik, mahasiswa diharapkan menjalankan pengabdian dengan empat pilar utama: siddiq (jujur dalam niat dan tindakan), amanah (bertanggung jawab atas tugas dan kepercayaan), tabligh (menyampaikan kebaikan dengan bijak), dan fathonah (menggunakan hikmah dalam membaca situasi dan merumuskan solusi). Nilai-nilai ini menjadikan pengabdian bukan hanya program kerja, tetapi jalan pembentukan karakter, pemuliaan ilmu, dan pembangunan peradaban.

Dengan demikian, KKN Internasional menjadi lebih dari pengalaman akademik; ia adalah perjalanan profetik sebuah khidmat peradaban yang membawa cahaya ilmu dalam denyut kehidupan masyarakat global. Inilah esensi pengabdian profetik: ilmu yang hidup dalam laku, akhlak yang melekat dalam karya, dan komunikasi yang memuliakan kemanusiaan juga sebagai mazhab UIN Sumut "Unggul" menuju internasional untuk peradaban global.

صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّد صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ

Posting Komentar

0 Komentar