![]() |
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bangsawan-nusantara.com
Paradigma Istiqlal: Kajian dan Refleksi Makna Kemerdekaan dalam HUT ke-80 RI (17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2025)
Oleh : Tuan M.Yoserizal Saragih, M.I.Kom
(Wakil Dekan III FIS UIN Sumut)
Paradigma Istiqlal: Kajian dan Refleksi Makna Kemerdekaan dalam HUT ke-80 RI (17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2025)
Oleh : Tuan M.Yoserizal Saragih, M.I.Kom
(Wakil Dekan III FIS UIN Sumut)
Selamat HUT RI ke-80, 17 Agustus 2025
Kata “Istiqlal” berasal dari bahasa Arab استقلال (istiqlal), yang berarti kemerdekaan dan kemandirian. Secara kebangsaan, Istiqlal mencakup kemandirian berpikir, integritas sosial, dan kedaulatan budaya, menjadi fondasi moral dan spiritual bangsa. Mengisi kemerdekaan diwujudkan dalam memperkuat persatuan dan kesatuan, membangun masyarakat harmonis, inklusif, dan sejahtera, berazaskan Pancasila.
HUT ke-80 RI menjadi momentum refleksi dan penguatan nilai kebangsaan. Kemerdekaan adalah hak sekaligus tanggung jawab kolektif untuk mewujudkan persatuan, kedaulatan, dan kesejahteraan rakyat. Slogan resmi “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” menginsfirasi pentingnya toleransi bersama, inklusivitas, persaudaraan, dan moderasi, serta semangat wathoniyah dan wasathiyah, selaras dengan Pancasila.
Kurikulum cinta, sebagaimana digagas Almukaram Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, Menteri Agama RI, menanamkan sebuah nilai karakter peradaban besar dari nurani terdalam menumbuhkan toleransi, moderasi beragama secara bersama. Generasi muda dipersiapkan memahami bahwa mengisi kemerdekaan adalah hak dan tanggung jawab moral serta sosial. Pendidikan karakter ini membangun peradaban masyarakat, harmonis, berdaya saing global, inklusif, dan berazaskan Pancasila.
Istiqlal laksana Kubah Peradaban Rahmatan Lil ‘Alamin, simbol yang mengayomi bangsa. Kubah peradaban menegaskan peran Indonesia dalam mewujudkan masyarakat damai, moderat, toleran, inklusif, dan harmonis, wathoniyah, wasathiyah berhaluan Pancasila.
Dengan kejernihan hati bersama, seluruh warga negara dipandu untuk membersamai Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045 dan bergandeng tangan mewujudkan butir-butir Pancasila. Integrasi nilai Istiqlal, Kurikulum Cinta, toleransi, moderasi, dan inklusivitas, serta semangat Pancasila menjadi fondasi bangsa bersatu, berdaulat, sejahtera, maju, inklusif, berkelanjutan.
Paradigma Istiqlal menegaskan nilai universal, etika kebangsaan, dan kepemimpinan visioner. Seluruh elemen bangsa diarahkan untuk berkolaborasi, bersinergi, dan menjaga kesinambungan pembangunan moral, sosial, dan ekonomi, sehingga HUT ke-80 RI menjadi momentum wathoniyah dan wasathiyah dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika yang berazaskan Pancasila, Selamat HUT RI Ke-80, 17 Agustus 2025. Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghafur.
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
0 Komentar