بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97, 28 Oktober 2025
Oleh: Tuan M Yoserizal Saragih, M.I.Kom
( Wakil Dekan III FIS UIN Sumut dan Mantan Pengurus DPD KNPI Sumatera Utara )
Pada hari ini, 28 Oktober 2025, Bangsa Indonesia kembali merayakan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 dengan seruan tegas yang bergema dari pusat kebijakan: “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Tema ini, yang digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), adalah panggilan yang vital, mendesak mobilisasi seluruh energi muda demi mewujudkan kohesi nasional sekaligus menyiapkan generasi menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045. Dan tentunya, setiap gerakan besar memerlukan fondasi yang kokoh, dan persatuan sejati menuntut kualitas moral.
Inilah titik temu yang sempurna bagi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Inisiatif transformatif ini, yang digagas oleh Kementerian Agama, bukan sekadar program pendidikan, melainkan Pilar Karakter yang secara langsung melengkapi dan membumikan seruan nasional “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Keberadaan KBC merupakan substansi yang menjamin bahwa mobilisasi pemuda memiliki integritas dan keberlanjutan.
KBC memberikan kejernihan penuh pada makna “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” dengan memfokuskan pada kualitas motivasi. Gerakan ini dipandu oleh Cinta kepada Ilmu Pengetahuan dan Cinta kepada Lingkungan, memastikan aksi pemuda berorientasi pada inovasi dan solusi, bukan tindakan destruktif atau polarisasi.
KBC berfungsi sebagai filter etis yang mengarahkan semangat juang pemuda, menjamin bahwa energi besar tersebut disalurkan untuk kontribusi positif, bukan perpecahan. Dengan menanamkan empati tinggi (Cinta kepada Sesama), KBC secara simultan mencetak pemimpin dan pemuda yang bergerak melayani.
Selanjutnya, peran KBC terjelaskan sebagai perekat utama bagi komponen “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Persatuan yang tahan uji tidak lahir dari paksaan, melainkan dari kohesi afektif persatuan yang diikat oleh kasih sayang dan penerimaan. Melalui penanaman Cinta kepada Sesama dan Cinta kepada Bangsa dan Negeri, KBC secara sistematis mengukuhkan Cinta kepada Toleransi, Cinta kepada Moderasi Beragama (Wasathiyah), dan Cinta kepada Inklusivitas.
Ini memposisikan keberagaman tidak hanya untuk ditoleransi, tetapi untuk dirayakan, menciptakan persatuan yang kuat dan tahan terhadap gesekan sosial maupun politik. Pemuda bersatu karena hati mereka telah diisi untuk mencintai tanah air dan sesama warganya tanpa memandang latar belakang.
Sinergitas antara KBC dan “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” merupakan implementasi holistik dari visi pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter, sejalan dengan tujuan Asta Cita.
Kemenag, melalui penyediaan Pilar Karakter (KBC), dan Kemenpora, melalui pengelolaan platform aksi (Tema HSP), bekerja dalam satu kesatuan visi. KBC adalah investasi karakter bangsa yang memastikan bahwa aksi pemuda bukan sekadar momentum sesaat, melainkan perwujudan tanggung jawab moral kolektif.
Pada Hari Sumpah Pemuda ini, kita tidak hanya menginginkan pemuda yang cerdas dalam bergerak; kita menginginkan pemuda yang bergerak dengan cinta dan bersatu dengan integritas.
Akselerasi KBC adalah keniscayaan nasional yang menjamin sinergi antara moral dan aksi tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, menjadi warisan terpenting bagi generasi mendatang dalam menyiapkan generasi menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045.
> وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا ۚ وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
(Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 103)
Artinya :
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Sedangkan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم


0 Komentar