بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bangsawan-nusantara.com
Medan, 21 Oktober 2025 — Dalam rangka menumbuhkan kesadaran literasi keuangan di kalangan mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan 2025 bertema “Dari Literasi ke Aksi: Membangun Keuangan dan Peradaban Umat.” Kegiatan berlangsung pada Selasa (21/10) di Aula FIS Kampus IV UIN Sumut, Medan Tuntungan. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (HMJ SPI) Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara dan Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Golden UINSU, yang menghadirkan narasumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Sumatera Utara.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara, Tuan M. Yoserizal Saragih, M.I.Kom, yang mewakili Dekan FIS UIN Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. H. Mesiono, M.Pd. Dalam sambutannya, menyampaikan, “Alhamdulillah, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada civitas akademika FIS UIN Sumatera Utara atas dukunngannya atas Hadirnya Lembaga Kelompok Studi Pasar Modal Syariah Di Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara. dan Terimakasih kepada Ibu Enny Magdalena Saragih yang telah bersedia hadir sebagai narasumber utama dalam memberikan edukasi dan advokasi literasi keuangan kepada mahasiswa melalui kegiatan ini.”
Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara, Dr. Hotmatua Paralihan, M.Ag, menyatakan bahwa literasi keuangan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Ia menegaskan,  " Kapital ekonomi merupakan fondasi utama kemakmuran pribadi dan keluarga karena memungkinkan pemenuhan kebutuhan dasar, investasi masa depan, dan ketahanan terhadap risiko ekonomi. Namun, dalam era Society 5.0, keberhasilan ekonomi tidak cukup hanya dengan uang. Diperlukan sinergi dengan kapital sosial berupa jaringan dan kolaborasi, serta kapital kultural berupa literasi digital dan keterampilan inovatif. Ketiganya menjadikan modal ekonomi lebih produktif dan berkelanjutan. Proporsinya meliputi: kapital ekonomi 40%, sosial 25%, kultural 25%, dan simbolik 10%. Dengan integrasi ini, keluarga mampu membangun kesejahteraan yang adaptif, mandiri, dan berdaya saing di era digital-humanistik" Ujarnya. Seminar ini adalah bagian dari proses membentuk karakter mahasiswa yang siap menghadapi dunia nyata. Literasi keuangan adalah bekal penting untuk mengelola kehidupan secara bijak dan mandiri.
Narasumber dari Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara, Ibu Enny Magdalena Saragih, memberikan pemahaman menyeluruh terkait pentingnya edukasi finansial dan akses mahasiswa terhadap pasar modal berbasis prinsip syariah. Ia menjelaskan, “Mahasiswa perlu mengambil peran lebih aktif dalam pengelolaan keuangan pribadi dan memahami pasar keuangan. Literasi yang baik adalah awal dari aksi nyata untuk membangun kemandirian ekonomi.”
Seminar ini diprakarsai oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (HMJ SPI) Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara, Alvin Rivaldi, yang menegaskan pentingnya pemahaman keuangan sejak dini sebagai dasar pembangunan karakter dan arah hidup mahasiswa. Sementara itu, Presiden Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Golden UINSU, Ardhi Sanjaya, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa yang ingin terlibat dalam dunia pasar modal dengan pendekatan etis dan berbasis nilai. Ardhi menuturkan, “Kami ingin mahasiswa tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu terlibat langsung, dan ini adalah bagian dari penguatan literasi keuangan yang terbina secara inklusif.”
![]()  | 
| Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Bapak Dr. Hotmatua Paralihan, M.Ag | 
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum edukatif, tetapi juga momentum untuk mendorong transformasi pemahaman keuangan menjadi aksi nyata dalam kehidupan mahasiswa. Seminar ini menegaskan komitmen Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara dalam membangun generasi yang cakap finansial, berdaya, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan peradaban ekonomi umat. Semangat ini sejalan dengan perintah dalam Al-Qur’an yang mendorong umat Islam untuk aktif mencari rezeki yang halal dan produktif, sebagaimana firman Allah SWT:
 فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
(QS. Al-Jumu’ah: 10)
Artinya: Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak -banyaknya agar kamu beruntung.
Ayat ini menegaskan bahwa mencari nafkah secara halal merupakan bagian dari ibadah dan kunci bagi keberhasilan hidup dunia maupun akhirat. Melalui literasi keuangan yang inklusif dan berbasis nilai, mahasiswa diarahkan untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab secara ekonomi dan kontributif dalam kehidupan bermasyarakat.
![]()  | 
| Tuan M Yoserizal Saragih, M.I.Kom Wakil Dekan 3 FIS UIN Sumut bersama Ibu Enny Magdalena Saragih Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara | 
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ





0 Komentar